Contoh Soal Elastisitas Permintaan: Panduan Lengkap

Contoh Soal Elastisitas Permintaan: Panduan Lengkap

Yuk, kuasai konsep elastisitas permintaan dengan latihan soal berikut! Artikel ini akan membahas berbagai contoh soal elastisitas permintaan lengkap dengan penyelesaiannya. Siap-siap mengasah kemampuan analisis ekonomi Anda!

Memahami Konsep Elastisitas Permintaan

Sebelum membahas contoh soal elastisitas permintaan, mari kita pahami dulu definisinya. Elastisitas permintaan mengukur seberapa responsif perubahan kuantitas barang yang diminta terhadap perubahan harga barang tersebut. Semakin besar angka elastisitas, semakin responsif permintaan terhadap perubahan harga. Ada beberapa jenis elastisitas permintaan, antara lain:

    1. Elastis: Perubahan harga sedikit menyebabkan perubahan kuantitas permintaan yang signifikan.
    2. Inelastis: Perubahan harga signifikan hanya menyebabkan sedikit perubahan kuantitas permintaan.
    3. Elastisitas unit: Perubahan harga dan kuantitas permintaan sebanding.
    4. Contoh Soal Elastisitas Permintaan: Tingkat Harga dan Kuantitas

      Berikut beberapa contoh soal elastisitas permintaan dengan berbagai tingkat kesulitan:

      Contoh 1: Elastisitas Permintaan Sempurna

      Soal: Jika harga bensin naik dari Rp 10.000/liter menjadi Rp 12.000/liter, permintaan akan bensin turun dari 100.000 liter menjadi 0 liter. Hitung elastisitas permintaan bensin.

      Penyelesaian:

      Rumus Elastisitas Permintaan: [(Q2 - Q1) / Q1] / [(P2 - P1) / P1]

    5. Q1 = 100.000 liter
    6. Q2 = 0 liter
    7. P1 = Rp 10.000/liter
    8. P2 = Rp 12.000/liter
    9. Elastisitas Permintaan = [(0 - 100.000) / 100.000] / [(12.000 - 10.000) / 10.000] = -5

      Kesimpulan: Elastisitas permintaan bensin adalah -5, menunjukkan permintaan bensin sangat elastis. Kenaikan harga sedikit menyebabkan penurunan permintaan yang sangat signifikan.

      Contoh 2: Elastisitas Permintaan Tidak Sempurna

      Soal: Harga kopi naik dari Rp 20.000/kg menjadi Rp 25.000/kg. Akibatnya, permintaan kopi turun dari 500 kg menjadi 400 kg. Hitung elastisitas permintaan kopi.

      Penyelesaian:

    10. Q1 = 500 kg
    11. Q2 = 400 kg
    12. P1 = Rp 20.000/kg
    13. P2 = Rp 25.000/kg
    14. Elastisitas Permintaan = [(400 - 500) / 500] / [(25.000 - 20.000) / 20.000] = -0.8

      Kesimpulan: Elastisitas permintaan kopi adalah -0.8, menunjukkan permintaan kopi inelastis. Kenaikan harga yang signifikan hanya menyebabkan penurunan permintaan yang relatif kecil.

      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan

      Beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan antara lain:

    15. Ketersediaan barang substitusi: Jika ada banyak barang substitusi, elastisitas permintaan cenderung lebih elastis.
    16. Proporsi pendapatan yang dikeluarkan untuk barang: Barang yang memakan proporsi pendapatan yang kecil cenderung memiliki elastisitas permintaan inelastis.
    17. Waktu: Elastisitas permintaan cenderung lebih elastis dalam jangka panjang dibandingkan jangka pendek.

Tanya Jawab

Q: Apa perbedaan antara elastisitas permintaan elastis dan inelastis?

A: Elastisitas permintaan elastis menunjukkan bahwa perubahan harga sedikit akan menyebabkan perubahan kuantitas permintaan yang signifikan. Sebaliknya, elastisitas permintaan inelastis menunjukkan bahwa perubahan harga signifikan hanya menyebabkan perubahan kuantitas permintaan yang kecil.

Q: Bagaimana cara menghitung elastisitas permintaan?

A: Elastisitas permintaan dihitung dengan rumus: [(Q2 - Q1) / Q1] / [(P2 - P1) / P1]. Q1 dan P1 adalah kuantitas dan harga awal, sedangkan Q2 dan P2 adalah kuantitas dan harga setelah perubahan.

Q: Apakah elastisitas permintaan selalu negatif?

A: Ya, elastisitas permintaan biasanya negatif karena hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta bersifat negatif (hukum permintaan). Namun, nilai absolutnya digunakan untuk menunjukkan tingkat elastisitas.

Dengan memahami contoh soal elastisitas permintaan di atas, Anda diharapkan mampu menganalisis pengaruh perubahan harga terhadap permintaan suatu barang. Ingatlah untuk selalu memperhatikan konteks dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.